1 PENGERTIAN BANDARA
Bandar udara (disingkat: bandara) atau pelabuhan udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landasdan mendarat. Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya.
Bandar udara sebagai gerbang mobilitas kota maksudnya adalah peran bandar udara sebagai pintu gerbang atau sebagai fasilitator yang menghubungkan antara daerah satu dengan daerah lainnya. Peran ini cukup vital untuk mobilitas masyarakat di daerah tersebut, karena transportasi udara adalah salah satu transportasi favorit sekarang ini.
Salah satu peran vital dari bandara adalah gerbang pertama bagi masyarakat yang ini melakukan kegiatan ekonomi. Dari kegiatan ekonomi ini dapat bermanfaat banyak bagi masyarakat daerah itu sendiri. Bandar udara juga  sebagai gerbang wisata bagi turis yang ingin datang ke daerah tersebut selain itu juga mempunyai peran penting dalam mobilitas kota karena, di bandara juga banyak terdapat kargo-karga yang mengirimkan berbagai keperluan masyarakat kota tersebut.

2.2 PARIWISATA
Dalam proses perkembangannya, pariwisata sebagai produk jasa mengalami suatu siklus dalam artian suatu daerah tujuan wisata atau  kawasan wisata bisa berkembang maju namun juga bisa mengalami penurunan (Hadinoto, 1996).
Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.
Definisi yang lebih lengkap, turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman, dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan, dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.
Tahun 2013 ini Indonesia akan menambah 12 bandara baru di berbagai daerah. Bandara-bandara tersebut tersebar terutama di Indonesia bagian Timur dan Barat. Beberapa di antaranya merupakan daerah dan atau pintu masuk ke tujuan wisata yang makin popular dan banyak dikunjungi wisatawan.
Kedua belas bandara tersebut diantaranya adalah: Bandara Kuala Namu (Sumatera Utara), Bandara Muara Bungo (Jambi), Bandara Pekon Serai (Lampung Barat), Bandara Bone (Sulawesi Selatan), Bandara Bawean (Jawa Timur), Bandara Sumarorong (Mamasa), Bandara Kufar (Seram Timur), Bandara Tual Baru (Maluku), Bandara Saumlaki Baru (Maluku), Bandara Waisai (Raja Ampat), Bandara Kamanap Baru (Serui), serta Bandara Waghete Baru.
Penambahan bandara ini juga akan terjadi sebanyak 7 buah di tahun 2014 dan 5 bandara di tahun 2015. Total di tahun 2015 akan ada 24 bandara baru sebagai bentuk peningkatan infrastruktur sesuai Masterplan Percepatan dan Perluasan Rencana Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Selain itu, akan dilakukan pula perluasan Bandara Soekarno-Hatta mulai tahun ini.
Perluasan terminal baru juga terjadi pada Bandara Ngurah Rai di Bali yang diharapkan akan selesai pada Juni sebelum KTT APEC pada Oktober mendatang. Bandara baru itu nantinya akan mampu menangani 25 juta orang per tahun, memiliki total luas 190.000 m persegi dan berdesain mewah arsitektur khas Bali dan kontemporer. Bandara ini juga akan memiliki transit hall baru dan 3 area parkir bertingkat yang dapat menampung 1.500 mobil.
Bandara lain yang masuk dalam daftar perluasan dan atau perbaikan adalah Bandara Juanda di Surabaya, Jawa Timur dan di Labuan Bajo, Flores Barat, pintu masuk ke Taman Nasional Komodo. Jalan tol baru yang menghubungkan bandara ke Pelabuhan Benoa dan Nusa Dua juga dijadwalkan akan selesai tahun ini menjelang KTT APEC di Bali.

2.3 PENINGKATAN PENDAPATAN

Bandara memiliki peranan yang cukup penting bagi peningkatan pendapatan suatu daerah. Bandara berfungsi sebagai unsur penunjang bagi sektor lain seperti pariwisara melalui jasa transportasinya. Dalam sektor pariwisata, bandara memiliki fungsi sebagai pintu masuk bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu bandara juga berperan dalam menggerakkan dinamika pembangunan melalui kegiatan perekonomian yang ada di dalamnya.
            Saat ini penggunaan transportasi udara mulai menunjukkan pergerakan yang cukup signifikan seiring meingkatnya jumlah peminat  yang mulai menggunakan jasa penerbangan ini. Meningkatnya jumlah peminat berimbas pada bertambahnya jumlah maskapai yang harus disediakan.
Banyaknya peminat yang berubah menggunakan jasa bandara ini dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu waktu yang lebih efektif dan efisien serta dapat menjangkau daerah yang jauh meskipun harganya mahal. Oleh karena seiring banyaknya penumpang yang mulai menggunakan transportasi udara maka aktivitas di bandara pun semakin meningkat. Meningkatnya aktivitas bandara akan meningkatkan pendapatan bandara.
Pendapatan bandara terbagi menjadi dua yaitu pendapatan aeronautika dan non-aeronautika. Pendapatan aeronautika merupakan pendapat yang didapat dari jasa pelayanan langsung terhadapa kegiatan penerbangan. Tarif aeronautika biasanya ditentukan oleh pemerintah dan dikontrol oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Sedangkan pendapatan non-aeronautika yaitu pendapatan yang didapatkan dari pengusahaan jasa yang menunjang penerbangan.
Pendapatan bandara diperoleh dari pajak yang dibayar penumpang, jumlah penumpang dan kargo, juga dapat dimaksimalkan dari pemanfaatan peluang komersil yang ada. Namun kebanyakan bandara kurang menyadari peluang tersebut. Pendapatan yang diperoleh bandara sebagian besar berasal dari tingginya aktivitas di bandara serta pajak yang dibayar oleh penumpang. Aktivitas bandara yang tinggi mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan jumlah penumpang dan kargo.
            Dengan peningkatan aktivitas penerbangan bandara, maka penerimaan pajak yang diperoleh dari penumpang pun akan bertambah. Dari pendapatan pajak yang diperoleh tersebut, akan menyumbangkan  pendapatan yang didapatkan oleh pemerintah daerah. Bahkan sejalan dengan jumlah penumpang yang setiap tahun mengalami kenaikan, maka pendapatan yang diperoleh bandara pun akan meningkat yang akhirnya juga berakibat pada peningkatan pendapatan daerah.

2.4 ALTERNATIF TRANSPORTASI DARAT
Fungsi utama bandara adalah sebagai terminal dari transportasi udara. Dengan adanya bandara di suatu kota akan memudahkan sistem transportasi dan akan sangat membantu dalam mengurangi masalah transportasi darat. Seperti yang diketahui bahwa transportasi darat banyak menimbulkan masalah perkotaan dari kemacetan hingga polusi dan dapat menimbulkan kecelakaan dengan tingkat kematian paling tinggi. Oleh karena itu dengan adanya bandara tentu akan sangat membantu pergerakan atau mobilitas masyarakat, mengingat bandara sebagai gerbang yang dapat menghubungkan antar wilayah.

            Bandara juga memiliki peran penting pada saat mudik, kerena bila suatu daerah atau kota memiliki bandara maka masyarakat yang akan mengunjungi kota tersebut dapat dengan mudah menggunakan transportasi udara yang dari segi waktu lebih efisien dan memiliki tingkat kenyamanan serta pelayanan yang paling baik diantara angkutan umum lainnya. Sehingga dengan adanya bandara dapat dijadikan alternative dalam penyelesaian berbagai masalah yang ditimbukan oleh transportasi darat.





Sumber :
Amirul. 2012. “Makalah Manajemen Bandar Udara” dalam http://amirulmuminin91.blogspot.com. Diunduh pada 27 Maret 2013.
Anonim. Tanpa tahun. “Bandara Membuka Pintu Wisata Indonesia” dalam http://www.indonesia.travel. Diunduh pada 26 Maret 2013.
Anonim. 2012. “Pengelolaan Infrastruktur dan Transportasi Udara” dalam http://putracenter.net. Diunduh pada 27 Maret 2013.
Permana. 2012. “Sistem Informasi Transportasi Udara” dalam http://npermana.mhs.uksw.edu. Diunduh pada 26 Maret 2013.

Leave a Reply